Minggu, tanggal 25 Maret 2012 anak saya yang sudah kelas 2 SMA di kota Makassar ingin diajar Matematika materi “Suku Banyak”. Sambil saya ajar, tentunya saya dapat mengetahui pemahaman dia tentang beberapa konsep matematika. Dalam menyelesaikan soal-soal materi Suku Banyak pastinya akan muncul bentuk-bentuk persamaan. Ternyata anak saya masih keliru dalam menyelesaikan soal-soal persamaan linear satu variabel sederhana.
Saat saya tanya kenapa keliru begitu, alasannya adalah karena guru Fisikanya mengajarkannya seperti itu. Lalu saya bertanya, guru matematikamu mengajarkannya seperti apa? Jawabnya, cara mengajarkannya tidak kumengerti.
Sebenarnya masih banyak siswa lain yang keliru memahami konsep dalam mengerjakan soal-soal persamaan. Malu saya, yang orang tuanya sebagai guru matematika, apalagi ibunya juga guru matematika.
Ini dia kekeliruan yang saya maksud.
Contoh : Persamaan 2x + 3 = 15 sering dikerjakan siswa yang kurang memahami konsep dengan cara sebagai berikut :
Siswa A :
. (1) 2x + 3 = 15
↔ (2) 2x = 15 – 3 (pindah ruas + 3 pada poin (1) menjadi – 3, positif menjadi negatif)
↔ (3) 2x = 12
↔ (4) x = 12 – 2 (pindah ruas 2 pada poin (3) menjadi – 2, positif menjadi negatif)
↔ (5) x = 10
Siswa B :
. (1) 2x + 3 = 15
↔ (2) 2x = 15 – 3 (pindah ruas + 3 pada poin (1) menjadi – 3, positif menjadi negatif)
↔ (3) 2x = 12
↔ (4) x = 12/(-2) (pindah ruas 2 pada poin (3) menjadi – 2, positif menjadi negatif)
↔ (5) x = – 6
Kekeliruan yang muncul tersebut tidak terlepas dari cara sebagian guru Matematika termasuk guru Fisika dalam menanamkan konsep menyelesaikan persamaan di atas.
Cara mengerjakan soal 2x + 3 = 15 oleh siswa A dan B di atas sudah cukup bagus, hanya saja, kata-kata “pindah ruas” yang ternyata akhirnya dipahami siswa secara keliru.
Kekeliruannya adalah :
Setiap pindah ruas, tanda berubah, yaitu positif menjadi negatif dan sebaliknya. Akhirnya terjadi kesalahan oleh siswa A pada poin (4) dan siswa B pada (4).
Saran saya, mulai saat ini, jangan pernah mengatakan pindah ruas dalam urusan ini. Stop katakan “Pindah Ruas”!!!
Pada tahap awal, siswa sebaiknya memahami konsep berikut:
1. 2 + 3 = 5
↔ 2 + 3 – 3 = 5 – 3 (Masing-masing ruas dikurang 3)
↔ 2 = 5 – 3
2. 2 x 8 = 10 + 6
↔ (2 x 8) /2 = (10 + 6)/2 (Masing-masing ruas dibagi 2)
↔ 8 = 10/2 + 6/2
↔ 8 = 5 + 3
Pada tahap penanaman konsep, terutama di SD atau SMP, persamaan 2x + 3 = 15 dapat dikerjakan dengan alternatif penjelasan sebagai berikut:
. (1) 2x + 3 = 15
↔ (2) 2x + 3 – 3 = 15 – 3 (ruas kiri kurang 3 dan ruas kanan kurang 3)
↔ (3) 2x = 15 – 3 (jika sudah paham konsep, poin (2) bisa dilangkahi)
↔ (4) 2x = 12
↔ (5) 2/2 x = 12/2 (ruas kiri bagi 2 dan ruas kanan bagi 2)
↔ (6) x = 12/2 (jika sudah paham konsep, poin (5) bisa dilangkahi)
↔ (7) x = 6
Jadi penyelesaian persamaan 2x + 3 = 15 adalah x = 6.
STOP KATAKAN “PINDAH RUAS” !!!
Ganti dengan Kalimat “Masing-masing ruas ditambah/dikurang/dibagi/dikali/dikuadrat/dst”
Semoga Bermanfaat.
Dirac
Des 31, 2022 @ 22:42:59
Menurut saya para guru saat mengajar anak sd (murid) sudah tahu cara yang ‘benarnya’ (samakan ruas), akan tetapi lebih memilih cara ‘seru’-nya. Jujur, saya sudah mengetahui kedua konsep tersebut akan tetapi dalam praktiknya, saya lebih senang menggunakan pindah ruas karena seru, menghitung sambil lempar-lempar angka (imajinasi). Yang penting ketika SMA guru harus jujur ke siswanya bahwa cara menghitung yang benar yaitu dengan samakan ruas, bukan pindah ruas.
Terima kasih
SukaSuka
kevihhnmq
Sep 16, 2021 @ 12:03:03
Saya pernah diperkenalkan dengan konsep timbangan dalam dunia matematika, bahwa tanda “=” artinya bukan “adalah”, namum artinya “sama berat”
Misal 2+3 = 4+1; hitungan disamping selalu merjuk 5 = 5, bukan 2+3 adalah 4+1, kanan dan kiri selalu sama, matematika tidak bergerak atau dikerjakan kiri ke kanan seperti kita membaca, tetapi berbarengan setiap sisi2nya
Apapun itu, terima kasih atas informasinya dan menamah konsep matematika saya dalam perhitungan, saya sendiri orang ekonomi sering keliru dalam memahami pindah ruas
SukaSuka
Aulycia Felica
Sep 14, 2020 @ 11:19:19
Yah, walaupun yang bener itu bilangnya masing” ruas ditambah/dibagi dst., tapi karena udah kebiasaan jadi kata “pindah ruas” yang lebih singkat jadi enak dipakai. Aku sendiri pernah emang terkecoh sama kalimat “bilangan positif yang pindah ruas berubah jadi negatif”, sampai akhirnya datanglah soal yang konsepnya sama dengan yang di atas. Tapi untung aja aku nemuin cara buat ngatasin ketidaktahuanku itu.
Sedikit pejelasan mengenai caraku… Semisal soalnya 2x + 3 = 15 sama seperti yang di atas. setelah positif 3 dipindah, hasilnya akan jadi negatif 3, dan jadinya: 2x = 12. Selanjutnya, di pemahamanku, postiif 2 dengan x memiliki hubngan perkalian. Jadi kalau dipindah ruas, yang berubah hanyalah perkalian menjadi pembagian, sedangkan positif 2 tidak berubah menjadi negatif 2. Itu juga berdasarkan dengan “pipolondo” atau kali, bagi, tambah, kurang. Pemikiran yang ini sedikit kekanakan, yaitu bahwa yang paling berkuasa adalah ‘kali’, kemudian ‘bagi’, dilanjut ‘tambah’ dan yang paling lemah di kedudukan adalah ‘kurang’ (ini gaya berpikir saya sejak dulu). Jadi, 2x saat dipindah ruas ke tempatnya 12, yang berubah hanya dari perkalian menjadi pembagian, bukan positif menjadi negatif, karena ‘tambah’ itu kalah dari ‘kali’.
Maaf kalo bertele-tele dan seperti menggurui. Saya gak bisa nahan kalo sama matematika, hehe
SukaSuka
Aulycia Felica
Sep 14, 2020 @ 11:22:37
nb; walaupun akhirnya aku pernah termakan gaya kekanakanku itu
SukaSuka
SYARIFUDDIN DAENG RATE
Okt 12, 2020 @ 06:53:36
Yah memang, biasanya setelah banyak membaca dan melalui pengalaman yang sudah cukup panjang, akhirnya kita dapat menilai sendiri kekurangan-kekurangan yang pernah dilakukan sebelumnya.
SukaSuka
Katsuki
Des 01, 2019 @ 16:57:00
Ya kalo muridnya paham gapapa lah, kan tdk semua murid kyk gitu, ak malah lbh suka pindah ruas_-
SukaSuka
Ahmad Uffi
Sep 29, 2019 @ 23:32:53
Menurut saya bukan gurunya yang salah Dalam mengajar kan PINDAH RUAS tapi muridnya salah memahami konsep nya/Murid nya tidak mau bertanya dalam memahami konsep pindah ruas
SukaSuka
SYARIFUDDIN DAENG RATE
Okt 23, 2019 @ 14:23:51
Boleh juga demikian pak.
SukaSuka
Ahmad alzarqi
Mar 21, 2019 @ 19:55:43
Tolong dijawab f(y-5)=x²-4 gimana itu pindah ruas (y-5) bingung saya
SukaSuka
SYARIFUDDIN DAENG RATE
Okt 23, 2019 @ 14:18:01
Maaf pak Ahmad Alzarqi, sangat terlambat saya respon pertanyaan Bpk karena baru juga saya membuka kolom komentar dari pembaca. Konsep pindah ruas semestinya sudah dikuasai siswa sejak dini dimulai dengan bentuk-bentuk aljabar yang sederhana. Jika bentuk fungsi f(y-5)=x²-4 dianggap sebagai fungsi aljabar maka saya menganggap bahwa penanaman konsep pindah ruas dengan menggunakan bentuk tersebut tidak tepat. Artinya bentuk tersebut bukan bentuk sederhana sebagai bahan awal pengenalan konsep pindah ruas. Menurut saya, (y-5) tidak berdiri sendiri tetapi (y-5) satu kesatuan dengan f(y-5), sehingga yang boleh berpindah ruas adalah f(y-5). Jika y dalam (y-5) dimaksudkan adalah variabel, maka penulisan fungsi komposisi tersebut menurut saya mestinya adalah f(x-5) = x²-4.
Terima kasih.
SukaSuka
Chandra
Des 16, 2018 @ 10:54:17
Sangat bermanfaat
Terimakasih
SukaSuka
Abu Huraitah
Jan 21, 2018 @ 11:39:21
Fakta di lapangan beberapa guru mengajar dengan konsep yg kelru dgn cara seperti uraian di atas.Mungkin maksud mereka untuk cara pintas terapi fatal akibatnya.. Salut untuk Pak Haji untuk usaha ini. Terus semangat berkarya demi kebaikan/kemajuan bersama.
SukaSuka
iman
Apr 20, 2017 @ 23:59:19
alhamdulillah terimakasih, informasinya sangat bermanfaat… mudah2an berkah bagi penulis pada khususnya dan pembaca sekalian pada umumnya
SukaSuka
Dyah kusuma
Des 06, 2016 @ 16:24:39
terimakasih yaa pak, saya terbantu.
SukaSuka
indahsakinah
Sep 21, 2016 @ 17:58:10
Hmm… masih belum ngerti
SukaSuka
Goblin Goblok
Apr 28, 2016 @ 21:11:29
O ja.
SukaSuka
susumu
Feb 02, 2014 @ 21:08:35
boleh2 aja sih, itu mungkin di khususkan buat murid yg salah terus apabila mengerjakan isolasi.
SukaDisukai oleh 1 orang
Pangkep Bermutu (forummgmppangkep@yahoo.com)
Agu 04, 2012 @ 17:37:24
boleh saja, yang penting konsep sudah dipahami, gimana …..? dan harus hati-hati …
SukaSuka
SYARIFUDDIN DAENG RATE
Agu 04, 2012 @ 23:40:54
Iya, justru konsepnya dibangun dari sini.
SukaSuka
IRHAM ARYANDI
Jul 02, 2012 @ 13:03:57
saya biasanya pakai yang pindah ruas…… jadi yang mana yang bagus ini om…???
SukaSuka
SYARIFUDDIN DAENG RATE
Jul 02, 2012 @ 15:07:06
Seperti dijelaskan dengan contoh dlm tulisan di atas, jika menggunakan pindah ruas, maka peluang kesalahan lebih besar. Jadi sebaiknya menggunakan bahasa: masing2 ruas di (tambah/kurang/bagi/kali).
SukaSuka
Amirullah Rahman
Mar 28, 2012 @ 17:56:47
setuju pak
SukaSuka
SYARIFUDDIN DAENG RATE
Mar 28, 2012 @ 21:01:44
OK
SukaSuka